Makalah
Konsep manajemen pendidikan islam
Mata kuliah :
manajemen pendidikan
Dosen pengampu
: nur kholis
![]() |
Di susun oleh :
Nofi Fitria
Sari 2021113118
Kelas :
JURUSAN TARBIYAH(PAI)
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan
dalam Islam sudah semestinya dikelola dan di manage dengan sebaik-baiknya.
Manajemen pendidikan Islam merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
kualitas kehidupan umat dari keterbelakangan baik secara moral, materi, dan spiritual..Dalam Islam, manajemen adalah hal yang sangat penting.
Hal ini tampak dalam ungkapan bijak’ “sesuatu yang haq yang tidak di organisir
terkadang dikalahkan oleh sesuatu yang batil yang terorganisir”
Pendidikan Agama Islam dengan berbagai jalur, jenjang, dan bentuk yang ada
seperti pada jalur pendidikan formal ada jenjang pendidikan dasar yang
berbentuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), jenjang
pendidikan menengah ada yang berbentuk Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK), dan pada jenjang pendidikan tinggi terdapat begitu banyak
Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) dengan berbagai bentuknya ada yang
berbentuk Akademi, Sekolah Tinggi, Institut, dan Universitas. Pada jalur
pendidikan non formal seperti Kelompok Bermain, Taman Pendidikan Al Qur’an
(TPA), Majelis Ta’lim, Pesantren dan Madrasah Diniyah. Jalur Pendidikan
Informal seperti pendidikan yang diselenggarakan didalam keluarga atau
pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Kesemuanya itu perlu pengelolaan
atau manajemen yang sebaik-baiknya, sebab jika tidak bukan hanya gambaran
negatif tentang pendidikan Islam yang ada pada masyarakat akan tetap melekat
dan sulit dihilangkan bahkan mungkin Pendidikan Islam yang hak itu akan hancur
oleh kebathilan yang dikelola dan tersusun rapi yang berada di sekelilingnya,
sebagaimana dikemukakan Ali bin Abi Thalib :”kebenaran yang tidak
terorganisir dengan rapi akan dihancurkan oleh kebathilan yang tersusun rapi”.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
manajemen
1. Pengertian
manajemen
Istilah manajemen berasal
dari kata manage bearti control. Dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan
mengendalikan, menangani atau mengelola.
Secara umum pengertian
manajemen adalah pengelolahan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah di tentukan dengan cara menggerakan
orang-orang lain untuk bekerja.[1]
2. Pengertian
pendidikan
Pendidikan adalah segala
upaya, latihan dan sebagainya untuk menumbuh kembangkan segala potensi yang ada
dalam diri manusia baik secara mental, moral dan fisik untuk menghasilkan
manusia yang dewasa dan bertanggung jawab sebagai makhluk yang berbudi luhur.
Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan peribadi
manusia dari aspek-aspek rohaniah dan jasmaniah juga harus berlangsung secara
bertahap. Oleh karena suatu kematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi
perkembangan/pertumbuhan, baru dapat tercapai bilamana berlangsung melalui
peroses demi peroses kearah tujuah akhir perkembangan atau pertumbuhannya[2]
3. Pengertian
manajemen pendidikan
manajemen pendidikan adalah
aktifitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai
tujuan pendidikan yang telah di tentukan. Manajemen pendidikan merupakan suatu
sisem pengelolaan dan penataan sumber daya pendidikan, seperti tenaga
kependidikan, peserta didik, masyarakat, kurikulum, dana, sarana dan prasarana
pendidikan, tata laksana, dan lingkungan. Pendapat yang lain manajemen
pendidikan di rumuskan sebagai mobilisasi segala sumber daya pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan[3]
4. Pengertian
manajemen pendidikan islam.
adalah suatu proses penataan
atau pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya manusia
muslim dan manusia dalam menggerakkannya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam
secara efektif dan efisien. Senada sebagaimana pengertian di atas, Muhaimin
mengatakan bahwa manajemen pendidikan Islam adalah bagaimana menggunakan dan
mengelola sumber daya pendidikan Islam secara efektif untuk mencapai tujuan
pengembangan, kemajuan, dan kualitas proses dan hasil pendidika Islam itu
sendiri.[4]
Contoh ayat al-quran sebagai
dasar manajemen pendidikan islam :
ãÎn/y‰ãƒ tøBF{$# šÆÏB Ïä!$yJ¡¡9$# ’n<Î) ÇÚö‘F{$# ¢OèO ßlã÷ètƒ Ïmø‹s9Î) ’Îû 5Qöqtƒ tb%x. ÿ¼çnâ‘#y‰ø)ÏB y#ø9r& 7puZy™ $£JÏiB tbr‘‰ãès? ÇÎÈ
5. Dia mengatur urusan dari
langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang
kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu[1190]
[1190]
Maksud urusan itu naik kepadanya ialah beritanya yang dibawa oleh malaikat.
ayat ini suatu tamsil bagi kebesaran Allah dan keagunganNya.[5]
Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa Allah SWT adalah
pengatur alam (manager). Keteraturan alam raya ini merupakan bukti kebesaran
Allah SWT dalam mengelola alam ini. Namun, karena manusia yang diciptakan Allah
SWT telah dijadikan sebagai khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan
mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah mengatur alam raya ini.
B. karakteristik
manajemen pendidikan islam
Manajemen
pendidikan Islam adalah suatu proses penataan/pengelolaan lembaga pendidikan
Islam yang melibatkan sumber daya manusia muslim dan non manusia dalam
menggerakkannya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan
efisien.[6]
Pembahasan manajemen pendidikan Islam senantiasa melibatkan wahyu dan
budaya kaum muslimin, ditambah kaidah-kaidah manajemen pendidikan secara umum.
Maka pembahasan ini akan mempertimbangkan bahan-bahan sebagai berikut.
1. Teks-teks
wahyu baik Al-Qur’an maupun hadits yang terkait dengan manajemen pendidikan.
2. Perkataan-perkataan (aqwal) para
sahabat Nabi maupun ulama dan cendekiawan muslim yang terkait dengan manajemen
pendidikan.
3. Realitas
perkembangan lembaga pendidikan Islam.
4. Kultur
komunitas (pimpinan dan pegawai) lembaga pendidikan Islam.
5. Ketentuan
kaidah-kaidah manajemen pendidikan.
Teks-teks
wahyu sebagai sandaran teologis; perkataan-perkataan para sahabat Nabi, ulama,
dan cendekiawan muslim sebagai sandaran rasional; realitas perkembangan lembaga
pendidikan Islam serta kultur komunitas (pimpinan dan pegawai) lembaga
pendidikan Islam sebagai sandaran empiris; sedangkan ketentuan kaidah-kaidah
manajemen pendidikan sebagai sandaran teoritis. Jadi, bangunan manajemen
pendidikan Islam ini diletakkan di atas empat sandaran, yaitu sandaran
teologis, rasional, empiris, dan teoritis.
Sandaran
teologis menimbulkan keyakinan adanya kebenaran pesan-pesan wahyu karena
berasal dari Tuhan, sandaran rasional menimbulkan keyakinan kebenaran
berdasarkan pertimbangan akal-pikiran. Sandaran empiris menimbulkan keyakinan
adanya kebenaran berdasarkan data-data riil dan akurat, sedangkan sandaran
teoritis menimbulkan keyakinan adanya kebenaran berdasarkan akal pikiran dan
data sekaligus serta telah dipraktikkan berkali-kali dalam pengelolaan
pendidikan.[7]
C. Prinsip
manajemen pendidikan islam
Pentingnya prinsip-prinsip
dasar dalam praktik manajemen antara lain:
1. menentukan cara/metode kerja.
2. pemilihan pekerja dan pengembangan keahliannya
3. pemilihan prosedur kerja
4. menentukan
bata-batas tugas
5. mempersiapkan dan membuat spesifikasi tugas
6. melakukan pendidikan dan latihan
7. menetukan sistem dan besarnya imbalan. Semua itu
dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas kerja.[8]
Hendiat
Soetomo dan Wasti Sumanto mengemukakan tentang prinsip Manejemen Pendidikan
Dengan menganut
pola administrasi pendidikan modern yang berprinsip pada demokrasi dengan ciri
penghargaan terhadap potensi manusia, maka prinsip manajemen pendidikan atau
sekolah hendaknya.
1. Desentralisasi
sistem dan anggota staf.
Yang dimaksud prinsip ini adalah otoritas dan
tanggungjawab serta tugas yang harus didelegasikan dalam konteks kerangka kerja
policy yang diadopsikan di sekolah.
2. Mempertinggi
penghargaan terhadap personal
Personal yang terikat dalam unit kerja harus
diperhitungkan dan dihargai oleh pimpinan yang disesuaikan dengan otoritas, dan
tanggungjawab serta tujuan dan wewenang yang dilimpahkan kepada personal
tersebut.
3. Perkembangan
dan pertumbuhan personal sekolah secara optimal
Mengembangkan dan menumbuhkan kemampuan serta
keterampilan personal secara optimal. Dengan kata lain masing-masing personal
sekolah harus bisa menampilkan potensinya dengan semaksimal mungkin.
4. Perlibatan
personal
Setiap
personal kerja sekolah senantiasa dilibatkan dari mulai perencanaan
pengorganisasian dan pengawasan sehingga semuanya menjadi tanggungjawab
bersama.[9]
D. Tujuan dan Fungsi manajemen pendidikan Islam
1. Tujuan
Adapun
tujuan manajemen dalam pendidikan Islam tentu tidak lepas dari tujuan
pendidikan Islam. Menurut H. Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana yang telah di kutip
oleh Oemar Muhammad At-Thoumy al-Syabani mengatakan bahwa tujuan pendidikan
Islam adalah
a. Pembentukan
akhlak yang mulia.
b. Persiapan
untuk kehidupan dunia dan akhirat.
c. Menumbuhkan
ruh ilmiah pada pelajaran.
d. Menyiapkan
pelajar yang profesioanal disamping memelihara kerohanian dan keagamaan.
e. Mempersiapkan anak didik
untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatan sesuai dengan tujuan
pendidikan Islam di atas.[10]
2. Fungsi
Louis
A.Alen di dalam bukunya “the professional of management” yang di kutip dalam
bukunya Yayat M.Herujito, Louis mengatakan pekerjaan manajemen mencakup empat
fungsi :
a. Memimpin (leading)
b. Merencana (planning)
c. Menyusun (organizing)
d. Mengawasi dan meneliti (controlling)
yaitu menentukan langkah-langkah yang lebih baik.
Koontz Horald dan O’Danel Cyril
menyebutkan terdapat lima fungsi pokok dalam manajemen :
a. Panning
b. Organizing
c. Staffing
d. Directing and leading
e. Controlling
George R.Terry merumuskan fungsi manajemen
menjadi empat fungsi pokok :
a. Planning
b. Organizing
c. Actuating
d. controlling[11]
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
.
M. Yayat Herujit. 2001. Dasar-dasar Manajemen, Jakarta :
Grasindo
Arifin M.. 1993.Filsafat Pendidikan Islam, Cet. III.Jakarta
; Bumi Aksara,
Astutik Puji.2007.Makalah Pemikiran
Filosofis Tentang manajemen Pendidikan Islam
Muhaimin. 2003.Arah Baru Pengembangan
Pendidikan Islam.Bandung,: Nuansa Baru
AL-Qur’an dan
terjemah,QS.As-sajdah(32):5.Bandung :PT Syigma examedia arkenleema.
Sulistyorini. 2009.Manajemen Pendidikan
Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, Yogyakarta: Teras,
Qomar, Mujamil. 2007. Manajemen Pendidikan
Islam. Malang: PT. Gelora Aksara Pratama
Fatah Nanang. 2008.Landasan Manajemen Pendidikan.Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Soetomo Hendiat
dan Wasti Sumanti. 1982. Pengantar Operasional Administrasi Sekolah.Surabaya:
Usaha Nasional.
Muhammad
Oemar at-Toumy al-Syabany. 1979.Falsafah Pendidikan Islam.Jakarta, Bulan
Bintang,
[1]
Yayat M. Herujito, Dasar-dasar Manajemen,(Jakarta : Grasindo,2001) hlm, 1-3
[2] M. Arifin, Filsafat
Pendidikan Islam, Cet. III, (Jakarta ; Bumi Aksara, 1993), hlm. 11
[3] Puji Astutik, Makalah Pemikiran Filosofis
Tentang manajemen Pendidikan Islam, 2007, hlm. 2
[4] Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan
Islam, (Bandung,: Nuansa Baru, 2003), hlm. 312-313
[5]
AL-Qur’an dan terjemah,QS.As-sajdah(32):5.(Bandung :PT Syigma examedia
arkenleema, 2014) hlm 415
[6] Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam:
Konsep, Strategi dan Aplikasi, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm.14
[8] Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2008), hal.12
[9] Hendiat Soetomo dan Wasti Sumanto, Pengantar Operasional
Administrasi Sekolah, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), hal. 263-264
[10] Oemar Muhammad at-Toumy al-Syabany, Falsafah
Pendidikan Islam, (Jakarta, Bulan Bintang,1979), hlm. 399
[11]
Yayat M. Herujito, hlm 18
1 komentar:
mbak fitri aqw izin kopas tp kesimpulannya kok g ada,,,,,????
Posting Komentar